BENGKULU – Beberapa hari terakhir di seluruh SPBU di Kota Bengkulu terjadi antrian kendaraan yang ingin mendapatkan BBM. Termasuk Senin (26/5/25), antrian panjang masih terjadi. Seperti di SPBU Kampung Bali, antrian motor sampai ke simpang Suka merindu.
Terkait hal ini, petugas dari Dinas Sosial Kota Bengkulu berinisiatif turun ke jalan untuk membagikan air minum atau air mineral kepada pengendara yang sedang mengantri, terutama pengendara sepeda motor.
Sejak pagi, puluhan dus air mineral habis dibagi-bagikan kepada kepada pengendara motor di beberapa SPBU. Sore harinya kegiatan pembagian air mineral dilanjutkan kembali.
Kadis Sosial Kota Bengkulu Sahat Marulitua Situmorang berharap apa yang sudah pihaknya (dinsos) perbuat terkait kegiatan membagikan air mineral kepada pengendara motor itu, juga dapat dilakukan oleh OPD-OPD atau instansi lainnya.
“Keinginan kita teman-teman di OPD lain juga melakukan gerakan yang sama. Membantu saudara-saudara kita yang sedang ikut mengantri di SPBU. Jangan hanya memposting posting antrian yang tidak bermanfaat tanpa ada solusi malah membebani pikiran warga,” kata Sahat.
Sahat membenarkan bahwa gerakan membagikan air mineral ini adalah inisiatif dari pihaknya sendiri.
“Kita melihat fenomena terakhir ini di Kota Bengkulu di beberapa SPBU terlihat warga yang mengantri BBM. Jadi kita mencoba dari sisi tugas kita dari dinas sosial Kota Bengkulu memberikan semacam perhatian. Kita lihat yang ngantri ini kan kebanyakan menggunakan sepeda motor, ada Ibu-ibu sambil bawa anaknya. Makanya kita utamakan sepeda motor karena mereka terpapar langsung dengan mata hari, debu dan angin. Jadi kita sepakat gotong royong di jajaran dinas sosial Kota Bengkulu untuk memberikan air minum atau air mineral yang kita bagikan di beberapa titik,” jelas Sahat.
Bagaimana respon masyarakat/pengendara diberikan air minum langsung ke tangan mereka? Sahat mengatakan mereka sangat senang dan langsung menikmati air tersebut.
“Air mineral ini memang tidak mahal dan tidak begitu membebani teman-teman di dinsos. Tapi terlihat masyarakat yang menerima air langsung minum menikmatinya, mereka merasa terpuaskan dahaganya. Karena kita melihat tidak semua membawa air minum. Jangan sampai waga kita yang mengantri mengalami dehidrasi. Mereka mungkin haus tapi ragu meninggalkan kendaraannya untuk membeli air,” demikian Sahat.(gez)



